Langsung ke konten utama
Melung 11 Juli 2017, Pembangunan sumber daya manusia merupakan hal yang penting untuk di lakukan oleh semua pihak, baik oleh suatu kelompok masyarakat, ataupun pemerintahan. Terlebih lagi dalam pemerintahan desa yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dalam hal ini perlu yang namanya pelatihan atau penguatan kapasitas sumber daya manusia. Pelatihan atau penguatan masyarakat ini perlu di ketahui akan rencana, konsep dan tujuan yang harus disiapkan. Karena sering kali adanya pelatihan tanpa rencana, konsep dan tujuan. Yang seakan-akan muncul secara tiba-tiba sehingga peserta/sasaran hanya seadanya, tanpa ada hasil/output, terlebih lagi indokator/ukuran yang diperoleh.
Oleh karena itu dalam melakukan pelatihan perlu ada rencana, konsep dan tujuan yang matang. Dengan adanya kajian tersebut diharapkan dalam pelaksanaan/penyusunan pelatihan akan lebih mengena. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan data yang ada.
Melihat kondisi tersebut Pemerintah Desa Melung, merasa perlu untuk mengadakan pelatihan menyusun pelatihan. Pelatihan tersebut telah diadakan selama 2 (dua) hari (8 Juli – 9 Juli 2017). Yang diikuti oleh perangkat desa dan lembaga masyarakat.
Adapun materi yang disampaikan mulai dari pengkajian kebutuhan pelatihan, menganalisa instrksional, analisa karakteristik peserta, perumusan tujuan, pengembangan bahan pelatihan sampai dengan evaluasi pelatihan.
Dalam sambutannya Khoerudin (Kades Desa Melung) mengharapkan dengan adanya pelatihan ini kedepan ketika ada pelatihan entah apapun dapat dipertanggungjawabkan. Baik dari sisi tujuan, kemanfaatan pelatihan bagi masyarakat dan akan membawa kemajuan pembangunan di Desa Melung. Yang pada prinsipnya ada perencanaan yang matang mulai dari data dan kebutuhan di masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketekunan Sang Pengrajin Penggilasan

Melung 17 November 2015, Masyarakat di daerah Purwokerto khususnya biasa menyebut alat ini dengan sebutan  gilesan , alat tradisional yang berfungsi sebagai papan menggilas pakaian saat mencuci. Alat ini berupa papan kayu berukuran 40 x 60 cm dengan ketebalan kurang lebih 5 cm. Pada masanya hampir disetiap rumah memiliki papan tersebut, khususnya di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng. Keberadaan alat tradisional tersebut kini telah tergantikan dengan alat yang lebih canggih yang bernama mesin cuci. Gilesan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan baik oleh pemakai maupun oleh pembuatnya. Apalagi bahan dasar yang semakin susah didapat. Untuk dapat menghasilkan gilesan dengan ukuran tersebut diatas minimal harus menggunakan kayu dengan diameter 1.5 meter. Serta tidak sembarang kayu bisa digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat gilesan, keterbatasan bahan dasar dan persaingan alat produksi yang menjadi alasan berkurangnya pengrajin gilesan. Berbeda dengan Nurudin (49) sal

Gula Semut Memberi Nilai Tambah Ekonomi

Tanaman kelapa merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, mulai dari ujung daun sampai ujung akarnya dapat dimanfaatkan. Tanaman kelapa ini dapat menghasilkan nira yang akan dijadikan gula yang sering disebut gula merah cetak. Melung merupakan salah satu desa yang berpotensial memproduksi gula merah cetak. Gula merah cetak merupakan salah satu mata pencaharian warga Melung khususnya warga RW 04 Salarendeng, Melung. Salah satu warga yang memproduksi gula merah cetak yaitu Bapak Daryanto RT 02/04 Salarendeng, Melung. Meskipun sudah berusia lanjut, Bapak Daryanto masih dapat menderes dan memproduksi gula merah cetak untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Dalam sehari, Bapak Daryanto dapat memproduksi gula merah cetak sebanyak 8 kg. Biasanya Bapak Daryanto menjual gula merah cetak ini, dengan harga Rp 9.500/kg. Sebenarnya, gula merah cetak ini masih dapat dilakukan pengolahan yang lebih lanjut lagi yang akan menghasilkan harga yang cukup tinggi yaitu gula kristal. Dengan h

Percepatan Pembangunan Desa

Melung 14 Juli 2017, Dalam menata, merencanakan dan menentukan kebijakan pembangunan di desa menjadi kewenangan desa. Hal ini sesuai dengan amanah UU No. 6 Tahun 2014 Tentang desa. Kewenangan ini diberikan untuk semata-mata memudahkan dalam pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemerintah desa tidak hanya urusan penyelenggaraan pemerintahan saja, yang bersifat layanan publik dan administrasi belaka. Kini di era keterbukaan dan transparansi keterlibatan desa dalam pembangunan merupakan pilar penyangga ketahanan ekonomi negara karena peran  keikutsertaannya sebagai indikator keberhasilan pemerintah dalam menjalankan konstitusi negara. Desa diharapkan mampu menata dan merencanakan pembangunan dengan harapan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Lembaga pemerintah yang berperan dalam mewujudkan harapan tersebut adalah pemerintah desa dan organisasi penggerak desa seperti BPD, PKK dan lain-lain. Ketertinggalan desa dalam bidang pembangunan baik infrastruktur maupun sumberd