Langsung ke konten utama

Gula Semut Memberi Nilai Tambah Ekonomi

CYMERA_20150818_070507Tanaman kelapa merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, mulai dari ujung daun sampai ujung akarnya dapat dimanfaatkan. Tanaman kelapa ini dapat menghasilkan nira yang akan dijadikan gula yang sering disebut gula merah cetak. Melung merupakan salah satu desa yang berpotensial memproduksi gula merah cetak.
Gula merah cetak merupakan salah satu mata pencaharian warga Melung khususnya warga RW 04 Salarendeng, Melung. Salah satu warga yang memproduksi gula merah cetak yaitu Bapak Daryanto RT 02/04 Salarendeng, Melung. Meskipun sudah berusia lanjut, Bapak Daryanto masih dapat menderes dan memproduksi gula merah cetak untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Dalam sehari, Bapak Daryanto dapat memproduksi gula merah cetak sebanyak 8 kg. Biasanya Bapak Daryanto menjual gula merah cetak ini, dengan harga Rp 9.500/kg.
Sebenarnya, gula merah cetak ini masih dapat dilakukan pengolahan yang lebih lanjut lagi yang akan menghasilkan harga yang cukup tinggi yaitu gula kristal. Dengan harga yang tinggi, maka penghasilan petani gula merah cetak akan meningkat. Gula kristal merupakan gula merah cetak versi bubuk. Gula kristal ini juga sering disebut gula semut. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yg bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula kristal adalah nira dari pohon kelapa sama halnya dalam pembuatan gula merah cetak.
Harga pasar gula kristal lebih tinggi dibandingkan gula cetak, yaitu dipasarkan dengan harga Rp 12.000/kg. Namun di Desa Melung belum ada yang memproduksi gula kristal. Dalam upayamembantu meningkatkan penghasilan petani gula kelapa, tim KKN PPM Pertanian Terpadu UNSOED melakukan demonstrasi pembuatan gula kristal. Tim tersebut telah melakukan demonstrasi di beberapa rumah penderes yaitu di Rumah Bapak Daryanto RT 02/04 dan Rumah Bapak Sis RT 03/04. Pembuatan gula kristal membutuhkan tingkat kerajinan yang tinggi dibandingkan dengan pembuatan gula merah cetak. Pembuatan gula kristal harus melalui tahapan penggerusan atau penghalusan, pengayakan, dan penjemuran. Dengan adanya demonstrasi pembuatan gula kristal yang telah dilakukan tim KKN PPM Pertanian Terpadu UNSOED, diharapkan petani gula kelapa dapat memproduksi gula kristal guna meningkatkan penghasilan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketekunan Sang Pengrajin Penggilasan

Melung 17 November 2015, Masyarakat di daerah Purwokerto khususnya biasa menyebut alat ini dengan sebutan  gilesan , alat tradisional yang berfungsi sebagai papan menggilas pakaian saat mencuci. Alat ini berupa papan kayu berukuran 40 x 60 cm dengan ketebalan kurang lebih 5 cm. Pada masanya hampir disetiap rumah memiliki papan tersebut, khususnya di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng. Keberadaan alat tradisional tersebut kini telah tergantikan dengan alat yang lebih canggih yang bernama mesin cuci. Gilesan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan baik oleh pemakai maupun oleh pembuatnya. Apalagi bahan dasar yang semakin susah didapat. Untuk dapat menghasilkan gilesan dengan ukuran tersebut diatas minimal harus menggunakan kayu dengan diameter 1.5 meter. Serta tidak sembarang kayu bisa digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat gilesan, keterbatasan bahan dasar dan persaingan alat produksi yang menjadi alasan berkurangnya pengrajin gilesan. Berbeda dengan Nurudin (49) sal

Percepatan Pembangunan Desa

Melung 14 Juli 2017, Dalam menata, merencanakan dan menentukan kebijakan pembangunan di desa menjadi kewenangan desa. Hal ini sesuai dengan amanah UU No. 6 Tahun 2014 Tentang desa. Kewenangan ini diberikan untuk semata-mata memudahkan dalam pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemerintah desa tidak hanya urusan penyelenggaraan pemerintahan saja, yang bersifat layanan publik dan administrasi belaka. Kini di era keterbukaan dan transparansi keterlibatan desa dalam pembangunan merupakan pilar penyangga ketahanan ekonomi negara karena peran  keikutsertaannya sebagai indikator keberhasilan pemerintah dalam menjalankan konstitusi negara. Desa diharapkan mampu menata dan merencanakan pembangunan dengan harapan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Lembaga pemerintah yang berperan dalam mewujudkan harapan tersebut adalah pemerintah desa dan organisasi penggerak desa seperti BPD, PKK dan lain-lain. Ketertinggalan desa dalam bidang pembangunan baik infrastruktur maupun sumberd